REAKSI REDOKS
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami
perkembangan dari masa ke masa sesuai cakupan konsep yang dijelaskan. Reaksi
reduksi dan oksidasi banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
reaksi pembakaran, proses apel membusuk, fotosintesis dan perkaratan besi.Pada
awalnya konsep reaksi oksidasi-reduksi ini hanya didefinisikan dari sudut
pandang keterlibatan oksigen saja.Namun selanjutnya, ternyata ada reaksi yang
termasuk reaksi oksidasi-reduksi, yang tidak melibatkan oksigen.Kemudian
berkembanglah konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan keterlibatan elektron.
Dua konsep reaksi oksidasi-reduksi di atas pada awalnya
memandang reaksi oksidasi dan reduksi tidak terjadi beriringan, seolah
terpisah. Padahal pada kenyataannya, setiap reaksi oksidasi akan beriringan
dengan reaksi reduksi. Sehingga muncullah konsep yang lebih luas yang mampu
menjelaskan hal ini.Yaitu konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi.
a.
Konseptual
Berdasarkan konsep keterlibatan oksigen, reaksi oksidasi
didefinisikan sebagai reaksi pengikatan/pengikatan suatu zat dengan oksigen.
Contoh reaksi oksidasi :
Pada reaksi di atas C mengalami oksidasi
membentuk CO2. Demikian juga Cu, S, dan N2 berturut-turut
mengalami oksdiasi menjadi CuO, SO2, dan NO.
Sebaliknya reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat disebut reaksi reduksi. Adapun contoh reaksi reduksi
Sebaliknya reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat disebut reaksi reduksi. Adapun contoh reaksi reduksi
Pada reaksi diatas, KClO3 tereduksi menjadi
KCl dan melepaskan oksigen. Demikian juga pada H2O2, Fe2O3
dan Al2O3 tereduksi menjadi H2O, Fe dan Al
serta melepaskan oksigen.Konsep selanjutnya yang berkembang adalah berdasarkan
keterlibatan elektron.
Di
zaman yang modern ini, kita manusia semakin dimanjakan dengan berbagai macam
bentuk kemudahan.Contoh yang paling sederhana adalah remote kontrol untuk TV,
AC, dan lain-lainnya.Sejatinya, baterailah yang menjadikan barang-barang
tersebut mempunyai nilai guna sehingga bisa menjalankan fungsinya.
Betapa
berpangaruhnya peranan baterai dalam kehidupan modern saat ini, utamanya bagi
mereka orang-orang yang hidup diperkotaan yang serba praktis.Sesungguhnya jika
kita meninjau lebih jauh dan lebih dalam, sebenarnya komponen zat kimia-lah
yang berpengaruh besar dibalik fenomena ini.Tanpa kehadirannya, apalah arti
sebuah smartphone, android dan gadget
lainnya jika penyuplai energi pendukungnya tidak ada.
Fungsi
dari baterai identik dengan fungsi accumulator atau lebih dikenal dengan istilah aki
yang terdapat pada
kendaraan bermotor seperti sepeda motordan mobil.
Dua
komponen penting seperti baterai dan aki merupakan salah satu bentuk penerapan reaksi kimia dalam
menghasilkan energi listrik. Reaksi
kimia yang dimaksud adalah reaksi oksidasi-reduksi (selanjutnya disebut reaksi
redoks).Terjadinya reaksi redoks juga dapat ditiknjau berdasarkan keterlibatan
elektron pada reaksi tersebut.Elektron inilah yang pada akhirnya menghantarkan
arus listrik.
Konsep Reksi Redoks Berdasarkan Keterlibatan Elektron
Konsep
redoks yang melibatkan transfer elektron berkembang setelah diketahui adanya
elektron dalam atom dan reaksi pembentukan senyawa ion (lihat kembali topik
ikatan ion). Sehingga, konsep reaksi redoks tidak hanya melibatkan oksigen dan
hidrogen saja.Tetapi, juga dapat ditinjau dari keterlibatan elektron.
Dalam
konsep reaksi redoks berdasarkan keterlibatan elektron, reaksi pelepasan
elektron dinamakan reaksi oksidasi, sedangkan reaksi
pengikatan elektron dinamakan reaksi reduksi.

Post a Comment